Senin, 09 Mei 2011

BERUSAHA PROFESIONAL!

0 komentar

Empat tahun sudah aku jadi buruh di tempat ini, ehhhhhmm lama juga ya. Yah begitulah sejak lulus kuliah aku memang langsung kerja di perusahaan ini. Masih sangat lekat di ingatanku waktu itu, aku bener2 fresh graduate waktu kerja di perusahaan ini. Sungguh beruntungnya aku punya atasan yang bernama mba Taty, beliau dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan aku sehingga aku bisa seperti ini.
Sekarang setiap hari aku harus pusing dengan berbagai permasalahan di Logistic * hemmm bener2 seperti duduk di kursi panas... Terkadang permasalahan yang terjadi di kantor sampai kebawa ke rumah, tidur jadi ga nyenyak, makan pun terasa ta enak, bahkan sampai kebawa mimpi * lebayy banget aku yaaa. Tapi itulah realita ketika ada di posisi aku sekarang benar2 harus berkejar2 an dengan waktu, siap untuk di omel2in sepanjang hari, di tanya2 ini itu, update status shipment, harga dan hal2 lain yang berhubungan dengan logistic. Belum lagi kalau ada shipment yang nyangkut di Bea Cukai, siap2 dehh tu uring2an sepanjang hari. Jujur dari berbagai permasalahan di Logistic yang paling menguras energi adalah masalah custom. Ketika terjadi masalah di custom banyak sekali mengundang percekcokan, selain harus ektra pendekatan ke BC agar barang keluar, harus minta approval ke bos untuk undertable ke BC *paling males dikira boong, padahal memang BC nya minta undertable, aku juga harus ngeles sana sini ke marketing, harus sering beradu argument dengan teman satu tim, ehhmm bener2 menguras energi. Sebenarnya yang pingin aku bahas bukan semua permasalahan2 itu, selama koordinasi bagus semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.
Yang pingin akau bahas adalah perilaku seseorang dalam timku, aku punya satu orang teman kerja yang menangani custom ini, dia adalah MR. X,  secara pertemanan dia seorang teman yang sangat baik, tapi dalam tim kerja kami aku jujur dia belum jadi anggota tim yang baik. Aku ingin menilai dia secara objektif supaya ke depannya dia bisa kerja lebih baik. Selama aku jadi satu tim kerja dengan dia ada beberapa hal yang menurutku kurang baik dari cara kerjanya.
1.      Sering datang terlambat (bahkan setiap hari), sebagai karyawan yang baik seharusnya dia tunduk pada semua peraturan perusahaan, dia sudah mendapatkan beberapa SP tapi aku lihat SP dari HRD tidak membuatnya jera, bahkan semakin memburuk saja. Dengan dia datang terlambat aku jadi susah koordinasi kalau ada barang yang mesti di custom.
2.      Orangnya terlalu santai, menurutku Mr. X ini orangnya sangat nyantai, kalau ada barang yang mesti buru2 di custom dia bisa nyantai banget dan terlambat ke kantor sesuai habit buruknya itu, padahal aku sudah dipush kanan kiri menuntut barang segera keluar, dia masih bisa santai saja.
3.      Kurang bertanggung jawab dengan kerjaannya, bagian custom banyak sekali bersinggungan dengan uang, bahkan sekali custom bisa mengajukan PS samapai ratusan juta. Lumayan banyak pinjaman sementara ke Keuangan yang belum diselesaikan oleh Mr. X. Sebagai seorang karyawan, aku rasa menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang sangat buruk, apalagi menyangkut masalah uang. Pinjaman2 itu juga menjadi tanggung jawab aku sebagai timnya. Kesal rasanya ketika tiap hari harus mengingatkan dia untuk menyelesaikan pinjaman2 itu tapi tiap hari juga aku dicuekin dan dia berlalu tanpa sepatah kata dan ekspresi muka yang sangat datar. Hufffftttt harus pakai apa menghadapi orang kayak gni.
4.      Mengandalkan orang lain, ini neee yang paling aku ngga suka, semua masalah administrasi sudah aku bantu, dia hanya mengerjakan masalah di lapangan saja, trus gtu sering banget minta pinjamin mobil dan dia datangnya telat siang hari bolong lagi, gimana ga kesel dah kayak babu aj aku jadinya. Bukannya ga mau support teman tim sendiri ya, tapi kalau sudah kelewat merepotkan jadi kesel jadinya. Akhirnya kini aku berani menolak permintaan dia untuk pinjam mobil, legaaaa rasanya bisa menolaknya, ga enak juga lhoo tiap minjemin mobil ke Mr. X aku dimasamin ma HRD, ehmmm benar2 menyiksa batin.

Ternyata bukan aku saja yang merasakan kesal dengan perilaku buruknya, tim HRD juga dibuat geram dengan ulahnya. Manajemen juga sudah mulai gerah dengan perilaku buruknya, semua SP dan teguran dah ga mempan lagi. Manajemen mengajak aku diskusi tentang kinerjanya dia selama ini. Aku berusaha jujur ke mereka tentang kinerjanya dia, maaf ya MR. X tidak bermaksud apa2, aku Cuma pingin kinerjamu lebih baik dan ga bikin orang2 yang mensupportmu  menjadi gerah.  Semoga apa yang aku lakukan ini bisa membuat kinerjamu lebih baik dan kita bisa jadi tim yang solid ke depannya. Maaf sekali lagi ya MR. X aku hanya ingin profesional aja, kerja ya kerja, teman ya teman, semua itu ada porsi nya sendiri2. Demikian curhat hari ini, akan di lanjuutt di alin kesempatan J J J