Minggu, 30 Januari 2011

KARYAWAN TELADAN 2010 !

0 komentar

Sore itu tanggal 15 Januari 2011 kuhabiskan waktu dengan therapy pijat bersama keluarga di daerah Bintaro. Hari itu seharusnya aku ikut acara Family gathering yang diadakan oleh kantor di Taman Safari. Aku berhalangan hadir ketika itu karena Bapak lagi berkunjung ke Jakarta, ga tega aja kalau tetap pergi ikut ke Taman Safari, bapak udah jauh2 datang dari kampung untuk mengunjungi anak perempuannya ini. Padahal H-2 ke Taman Safari aku sempat ikut meeting panitia, ketika itu aku didaulat sebagai tim P3K, untung hari itu juga aku sudah membereskan semua obat2an dan perlengkapan yang harus dibawa. Alhasil aku hanya bisa menitipkan tugasku ke tim yang lain, maaf ya kawan dah merepotkan!.
Dalam perjalanan pulang dari Bintaro kusempatkan mampir ke tahu kupat Magelang untuk cemilan sesampainya di rumah nanti. Perjalanan pulang kami harus dilalui dengan bermacet-macet ria, maklum hari itu malam minggu dan bisa dipastikan di akhir pekan seperti itu daerah Bintaro akan sangat macet. Kami pun bercanda ejek mengejek satu sama lain untuk menghilangkan kejenuhan. Di tengah kegaduhan itu aku dikagetkan dengan SMS yang aku terima dari teman kantor aku. Kira2 seperti ini percakapan kami kala itu.
Office Friend : “Wedew yang jadi Karyawan teladan, ga rugi dong ga ikut malah dapet hadiah, Senin makan2 ya?”
Aku : “Hah Karyawan Teladan???ha ha ha yang bener aja mba, teladan dari mananya???”
Office Friend : “Dibilangin ga percaya, pokoknya Senin makan2 ya”
Aku : “Ha ha ha, makan2 dari Hongkong? Pasti ini perbuatan kalian2 ya, gara2 aku ga ikut kalian pada memilihku? * Masih ga percaya.
Office Friend : “Udah ntar liat aja hari Senin”.
Kabar itu pun aku sampaikan ke keluarga aku, reaksi mereka sontak sama dengan aku, alhasil aku jadi bahan tertawaan mereka, sukses deh aku jadi bahan bulan2an sore itu.
Jeng jeng jeng!!! Hari Senin pun tiba, hari itu aku aku agak kesiangan bangun karena kecapekan, hari minggu ada acara di rumah he he he, kupacu mio kesayanganku agar tidak ketinggalan kereta. Alhamdulillah sesampainya di stasiun aku belum ketinggalan kereta. Tepat pukul 7 aku sampai di kantor, seperti biasa aku langsung absen dan bergegas ke toilet untuk cuci tangan dan kaki. Sesampainya di meja, ada beberapa teman yang mengucapkan selamat, agak aneh seeh, masih merasa jauh dari teladan soalnya. Ucapan selamat masih berdatangan hingga bel pulang berbunyi. Inilah reward dari Award “Karyawan Teladan 2010” yang aku dapatkan ketika itu .

Setelah menerima hadiah ini akupun berguman, ooo aku teladan di bidang waktu kali ya, datang sebelum waktu kerja, makan tepat waktu, pulang pun tepat waktu ha ha ha. Seperti sore itu contohnya, aku bergegas dengan lari2 kecil ketika bel pulang berbunyi *dikala teman2 kantor masih sibuk di depan computer mereka. Seminggu pertama setelah award itu aku masih jadi bulan2an teman2 kantor ketika aku pulang Teng Go! Ooooo begini ya karyawan teladan, ikut yuk biar jadi karyawan telandan tahun 2011. Aku hanya bisa senyum nyengir2, he he he * maklum, nasib pasker ya begini, ngejar2 kereta tiap pergi n pulang.
Terlepas dari semua gurauan dan sindiran dengan dinobatkannya aku jadi karyawan teladan, aku mengucapkan terimakasih banyak buat yang memilihku, ternyata aku ada di hati kalian, wkwkwk, alapun aku merasa masih banyak kekurangan, masih belum bisa support tim dengan maksimal, masih suka ngomel2 kalau kalian nanya ini itu, kesal kalau kalian nanya harga yang sebenarnya bisa diakses secara on line dan masalah2 lainnya yang bisa bikin bĂȘte aku sepanjng hari. Maaf ya kalau aku suka keliatan jutek, itu karena beban pekerjaan yang mengelayuti pikiranku, masalah selalu saja ada dan selalu saja bikin bĂȘte, doakan aku jadi orang yang lebih sabar tahun ini.
Dua minggu sudah berlalu sejak kejadian itu, sepertinya teman2 kantor aku sudah lupa dengan award itu, tapi bagi aku moment ini akan aku ingat sampai kapanpun, bahkan kelak ini akan jadi cerita buat anak n cucu aku.

Selasa, 25 Januari 2011

Perjuangan Adik Lelaki Kami!

0 komentar
Tulisan pertama di blog ini aku buat untuk adikku tercinta.
" Lee ", begitu aku biasa memanggilnya * Lee = Tolee, Panggilan anak lelaki dalam bahasa Jawa. 
Sekitar pertengahan tahun adikku ini lulus dari D3 Teknik Otomotif UNY, setelah kuliah yang ia tempuh cukup lama untuk standard D3, akhirnya lulus juga dia, perasaan lega bukan hanya miliknya tapi milik kami smua, keluarga kami.
Setelah lulus beberapa bulan dia nganggur, PP Jogja - Nungki dia jalani tiap minggu, layaknya masa2 kuliah dia, keadaan seperti itu membuat kleuarga kami meminta dia unutk tinggal di rumah saja, sembari menyebar lamaran pekerjaa.

Suatu siang dia SMS aku dia dapat  panggilan buat di dari AHM di Sunter. Dia pun meminta pertimbangan ke aku untuk datang tes atau tidak. Dengan semangat 45 pun aku mengiyakan dan menyuruhnya beli tiket ke Jakarta. Tapi rupanya rejeki di AHM belum menjadi miliknya, dia kandas di tes pertamanya, sungguh ironis memang. "Sabar Lee, lagi sekali tes, mbak mu iki mbiyen berkali2 baru dapat", Kukatakan dengan semangat 45 untuk memompa semangatnya ketika itu.

Angin segar pun menghampiri, ada tawran kerja di perusahaan tempat Om kami kerja.
Dengan diskusi panjang dengan keluarga akhirnay adik kami mengambil kesempatan itu.
Dari sinilah perjalanan dia dimulai.
Adik kami bekerja di salah satu perusahaan inspeksi, lebih tepatnya perusahaan inspeksi dengan metode NDT * Non Destructive Testing. Dia ditempatkan di Proyek Paiton, Situbondo, dengan diiringi tetesan air mata kulepas kepergiannya di terminal Lebak Bulus.
Sesampainya di sana dia ceritakan begitu kerasnya dia harus bekerja di proyek, mungkin sangat berat bagi dia, karena sebagai anak bontot, dia paling manja diantara kami bertiga.
Karena sebagai perusahaan inspeksi proyek, pekerjaan dia dilakukan malam hari, ketika orang proyek sedang tidak berkerja, ini jadi satu alasan kenapa dia sangat berat menjalani pekerjaan malamnya. Dia bekerja sebagai helper untuk operator penembak film, dia harus mengangkat camera seberat 25 Kg dari boiler satu ke boiler yang lain di tengah malam buta, bahkan diwaktu hujanpun dia harus bekerja, tidak ada satu hari pun untuk libur. Malamnya dia habiskan di boiler di ketinggian 40m. Dia layaknya kalong aja, bekerja di malam hari dan tidur di sinag hari, bagi yang tidak biasa hal seperti ini bisa membuat "sumpek" pikiran.

Setelah 3 bulan bekerja, dia dipanggil kantor pusat untuk mengikuti Abtitude tes untuk sekolah OR dan AR, dia pun datang ke Jakarta. Kisah lai pun dia ceritakan ke aku, bagaimana beratnya dia bekerja, satu hal yang aku baru tahu, ternyata dia setiap malam berkutat dengan radiasi isotop yang begitu berbahaya bagi kesehatan manusia. Dia menunjukan video2 bagaimana paparan radiasi itu mengancam raganya. Dia semapt diare dan juga muntah2, hanya tetesan air mata yang membahasi pipi ketika melihat betapa beratnya perjuangan dia, malam itu kuaktakan dengan terisak2, "Lee sudahlah berhenti bekerja aee, itu bahaya banget", dia pun menjawab " Ga po2 mba, ta coba meneh sek".
Sebenarnya aku ga melihatnya harus bekerja di tempat seperti itu, dia masih sangant muda, perjalannya masih panjang, tapi apa boleh buat dia sendiri sudah memutuskan untuk tetap menjalani pekerjaannya itu.

Hanya bisa kuucapkan "Sabar lee, mungkin suuatu hari nanti kamu akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Yakin itu Lee dan jangna lupa tetap dirikan Sholat !

Jakarta, 25 Januari 2011